Sabtu, 02 April 2016

Ekstrakulikuler SMP Labschool Jakarta!

               Ekstrakulikuler atau yang biasa disebut ekskul merupakan kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan menyalurkan bakat dan minat siswa. Menurut saya, ekskul sangat penting karena ekskul bermanfaat antara lain untuk mengurangi stres siwa/i karena terlalu sering belajar, membuat siswa/i aktif dalam bebagai hal, menambah pengetahuan siswa/i, mengajarkan siswa/i untuk memanajemenkan waktu,menyalurkan energi dan kreativitas siswa/i, ekskul juga dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pribadi siswa/i. Tujuan dibentuk ekskul antara lain untuk melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas, mengembangkan etika dan akhlak siswa/i, dan memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada siswa/i.

Sumber: wijayalabs.com
            Di SMP Labschool Jakarta, ada berbagai jenis ekskul, contohnya antara lain english club, bahasa perancis, ekskul chef, tari saman, zelofus, BT2Q, drama, KIR, photography, basket, futsal, bulutangkis, paskibra, bahasa jepang, dan masih banyak lagi. Siswa/i diperbolehkan mengikuti minimal satu ekskul per semester, tiap pergantian semester siswa/i diperbolehkan  mengganti ekskul masing-masing. Saya sendiri dari semester 1 sampai semester 2 mengikuti ekskul KIR, pertamanya saya tertarik untuk mengikuti ekskul ini karena saya suka IPA dan menurut penjelasan dan pengalaman kakak kelas yang mengikuti KIR ini sangat menarik minat saya. KIR merupakan singkatan dari Kelompok Ilmiah Remaja, di ekskul KIR kami melakukan percobaan-percobaan ilmiah, contohnya kami pernah membuat gantungan kunci dengan resin dan katalis, saya akan menjelaskan proses pembuatannya, manfaat resin adalah resin adalah cairan yang akan mengeras, katalis berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan resin, pertama tama kami membawa cetakan dan hal yang mau kami jadikan isi gantungan (bisa koin, gambar di laminating), cetakannya harus sesuai bentuk isi gantungan, resin dan katalis sudah disediakan kakak pembimbing KIR, kami mencapur resin dan katalis, lalu menuangkannya ke cetakan masing-masing, sehabis di tuang, kami memasukkan hal yang kami ingin jadikan isi gantungan dan memasang gantungan kuncinya, setelah itu tinggal kami tunggu kering. Gantungan kuncinya lumayan cepat kering, hasilnya lumayan bagus, gantungan kunci itu boleh kami bawa pulang sebagai hasil eksperimen KIR. Itulah salah satu contoh dari banyak eksperimen ekskul KIR.

                Baru baru ini juga kami melakukan eksperimen yang sangat menarik, kami melakukan eksperimen dragon’s breath dan balon hidrogen. Untuk eksperimen dragon’s breath kami disuruh membawa tepung maizena, selang 1 m, korek yang corongnya panjang (lighter), dan corong. Pertama-tama, kami membuat alat peniup dengan menyambungkan corong dan selang, selanjutnya tuang tepung maizena di corong, jangan melakukan eksperimen ini di ruangan, lakukan di lapangan terbuka, arahkan lighter ke depan corong (agar saat ditiup tepung maizena terkena api lighter), lalu tiup, tepung maizena akan terkena api dan berubah menjadi api yang besar. Untuk eksperimen balon hidrogen, kami disuruh membawa balon, alumunium foil, dan lighter. Di sekolah, disediakan bahan bahan lainnya. Pertama kami mencampur air dengan caustic soda (soda api) di tabung reaksi, setelah tercampur masukkan alumunium yang sudah diremas menjadi bola kecil ke dalam balon, lalu masukkan mulut balon ke moncong tabung reaksi, alumunium foil yang jatuh ke dalam campuran air akan bereaksi dan membuat gas hidrogen yang akan mengisi ruang di balon, setelah balon mengembang, lepaskan mulut balon dari tabung reaksi, ikat lalu menjauh dari tabung karena gas hidrogen karena dapat membuat hidung terasa seperti terbakar, lalu bawa balon yang sudah diikat keluar, cari stik lalu sambungkan agar jarak pemegang lebih jauh dari ledakan. Ambil lighter dan arahkan api ke balon, lama kelamaan balon akan meledak, ledakannya beda dengan balon karbon dioksida (yang kita tiup), ledakan balon gas hidrogen bunyinya kencang dan berapi.

Menurut saya ekskul KIR sangat menyenangkan, merupakan salah satu ekskul yang haragnya terjangkau dan menyenangkan, untuk mengikutinya diharuskan membayar sebesar IDR 350.000,00/semester. Kakak pembimbing KIR sangat baik. Begitulah beberapa pengalaman saya dalam mengikuti ekskul KIR. Jika kalian masih ragu untuk mengikuti ekstrakulikuler, jangan ragu karena ekskul memiliki banyak manfaat yang berguna dalam kehidupan. Sekian dari saya.

Jumat, 01 April 2016

Saksi 2016!

          Saksi merupakan kegiatan tahunan kelas 7 SMP Labschool Jakarta , saksi merupakan kepanjangan dari studi dan apresiasi kepemimpinan siswa Indonesia. Saksi 2016 dilaksanakan pada tanggal 5-7 Februari di Dodiklatpur, Gunung Bunder. Pembukaan acara Saksi 2016 dilaksanakan di hall masjid SMP Labschool Jakarta, acara pembukaan diisi oleh pidato dari Bapak Ali Chudori (kepala sekolah SMP Labschool Jakarta), rektor Universitas Negeri Jakarta, dan ketua BPS SMP Labschool Jakarta.
Sumber: wijayalabs.com
            Setelah acara pembukaan, siswa-siswi mulai memasuki truk tronton dan memulai perjalanan menuju Dodiklatpur, Gunung Bunder. Perjalan menuju tujuan lumayan jauh, namun saat berangkat keadaan jalanan lumayan sepi jadi perjalanan ditempuh tidak terlalu lama. Sekitar jam 09.30, siswa siswi sampai di Dodiklatpur, Gunung Bunder, truk tronton tidak dapat turun ke kaki gunung karena jalanan sangat miring, akhirnya siswa-siswi diturunkan dari truk tronton dan mulai turun mengikuti jalan ke lapangan Dodiklatpur. Sesampainya di lapangan, siswa-siswi mengikuti upacara kedatangan peserta Saksi 2016 dibawah teriknya matahari, setelah selesainya upacara pembukaan, siswa-siswi menuju barak yang telah disediakan Dodiklatpur, Gunung Bunder. Selanjutnya siswa-siswi SMP Labschool melakukan shalat jum’at di masjid terdekat dan menjamak ashar. Setelah shalat jum’at, siswa-siswi melakukan makan komando yang dipimpin oleh anggota TNI. Selanjutnya ada materi dari kelompok pecinta ular Indonesia. Setelah itu, siswa-siswi diberikan waktu untuk istirahat dan mandi di barak yang sudah ditentukan. Adzan maghrib berkumandang, siswa-siswi bersiap-siap untuk shalat maghrib dan jamak isya di mushala terdekat. Selesai shalat, ada kultum dari kelompok 1&2 putra-putri. Sekitar jam 10.30, siswa-siswi diperbolehkan untuk tidur di baraknya masing-masing.
            Hari kedua, siswa-siswi dibangunkan kakak-kakak OSIS untuk segera siap-siap melaksanakan shalat subuh, setelah shalat subuh ada kultum dari kelompok 3&4 putra-putri. Selesai shalat subuh, siswa siswi mengikuti kegiatan makan komando di jalanan luar barak. Setelah itu siswa-siswi dipersilahkan untuk mandi dan merapihkan barak masing-masing. Setelah sarapan, siswa-siswi mengikuti kegiatan outbond, ada 6 pos outbond, seperti pos lempar kapak, pos 2 tali, pos tali v, pos tali merangkak, turun tebing, dan flying fox. Setelah kegiatan outbond, siswa siswi berjalan menuju curug yang berada di sekitar Dodiklatpur, Gunung Bunder, disana siswa-siswi basah-basahan semua. Pulang dari curug, siswa-siswi mandi dan bersiap-siap  makan komando di barak. Setelah itu siswa-siswi ke hall serbaguna untuk melaksanakan kegiatan pentas seni. Pentas seni diisi dengan acara fashion show dan berbagai penampilan dari kelompok 1-9 putra-putri. Acara pentas seni selesai sekitar jam 10.30. Setelah itu siswa-siswi dipersilahkan untuk kembali ke barak masing-masing dan tidur.
Hari ketiga, siswa-siswi bersiap-siap untuk melaksanakan shalat subuh, setelah shalat subuh ada dua kultum dari kelompok 7,8, dan 9 putra-putri. Selesai kultum siswa-siswi bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta, siswa-siswi mandi lalu membersihkan barak masing-masing. Setelah itu, siswa-siswi melakukan makan komando di lapangan Dodiklatpur. Selesainya makan komando, siswa-siswi membawa tas ke lapangan Dodiklatpur, Gunung Bunder untuk melaksanakan upacara penutupan acara Saksi 2016, setelah itu siswa-siswi menaiki truk tronton yang sudah ditentukan untuk pulang ke Jakarta. Saat perjalanan pulang, keadaan jalanan sangat macet sehingga waktu tempuh perjalanan pulang lebih lama dari waktu tempuh perjalanan pergi. Bagaimanapun siswa-siswi sampai di SMP Labschool Jakarta pada hari Minggu dengan selamat, siswa-siswi dijemput oleh orang tua masing-masing dan langsung pulang kerumah masing-masing.